Jenis - Jenis Vaksin Untuk Bayi Bab 2

August 29, 2017
Jenis - Jenis Vaksin Untuk Bayi
Gambar jenis vaksin untuk bayi
Jenis -jenis vaksin untuk bayi - Setelah menyimak jenis 5 vaksin untuk bayi yang dasar , ada pula vaksin pemanis untuk melindungi badan dari virus dan bakteri. Vaksin ini sangat memiliki kegunaan untuk melindungi dari bermacam virus dan kuman yang mengancam kesehatan bayi dan balita kita.

Jenis vaksin pemanis untuk bayi dan balita

Ada 7 jenis vaksin pemanis untuk anak kita yaitu Imunisasi HIB , Imunisasi Influenza , Imunisasi MMR , Imunisasi Pneumokokus konjugasi , Imunisasi Rotavirus , Imunisasi Tifoid , dan Imunisasi Cacar air. Silahkan di simak penjelasan ihwal vaksin pemanis berikut.


  • Vaksin HIB
  1. HIB atau haemophilus Influenza tipe b , merupakan kuman yang berbahaya , ia penyebab tersering dari meningitis dan pneumonia pada bayi dan anak di bawah 5 tahun. Bakteri HIB masuk dalam anutan darah , paru-paru selaput otak dan menyebabkan problem yang serius.
  2. Imunisasi HIB di rekomendasikan 3-4 kali pada umur 2 , 4 , 6 bulan dan dapat di ulang pada usia 12-15 bulan. Anak yang berusia 5 tahun tidak membutuhkan vaksin ini , kecuali anak atau orang cukup umur yang akan menjalani oprasi pengangkatan limpa atau setelah transpalasi tulang sumsum.
  3. Vaksin HIB tidak boleh di berikan pada anak yang kurang dari 6 ahad , adanya alergi terhadap vaksin tersebut , dan kesehatan yang menurun sebaiknya tunda tunjangan vaksin.
  4. Efek samping tunjangan vaksin hampir tidak ada , adapun demam ringan dan kemerahan disertai infeksi di area suntikan.
  • Vaksin Influenza
  1. Penyakit influenza (flu) yakni penyakit yang mudah menular dan menyebar , yang di sebabkan oleh virus influenza disebarkan melalui batuk , bersin dan kontak erat. 
  2. Vaksin flu di Indonesia yakni vaksin inactived (mati) , tidak mengandung virus flu yang hidup dan di berikan secara suntikan. Vaksin flu di berikan tiap tahun pada anak usia 6 bulan hingga 8 tahun.
  3. Penderita sindrom guillain barre atau kelumpuhan , sedang tidak sehat dan adanya alergi tidak dapat melaksanakan imunisasi Influenza ini.
  4. Efek sampingnya yakni , bunyi serak , mata merah dan sakit , demam , pembengkakan di area penyuntikan , rasa lelah , nyeri otot , sakit kepala.
  • Vaksin MMR
  1. MMR yakni Measles (campak) , mumps (gondongan) , dan Rubella.(campak jerman). Penyakit ini menular melalui udara dari orang yang terinfeksi ke orang lain.
  2. Anak-anak di berikan Vaksin MMR sebanyak 2 dosis , yaitu pada usia 12-15 bulan dan 4-6 tahun. Vaksin MMR dapat di berikan beserta dengan Vaksin lain.
  3. Wanita hamil , sedang sakit , dan  alergi sebaiknya tunda tunjangan vaksin.
  4. Demam , ruam kulit ringan , kejang klonik atau melongo , sakit kaku sendi yakni efek samping dari vaksin MMR.
  • Vaksin Pneumokokus konjugasi
  1. Infeksi pneumokokus di sebabkan oleh kuman Streptococcus pneumonae. Penyakit ini menular melalui percikan ludah (Droplet) dan dapat menyebabkan penyakit yang serius termasuk pneunomia (radang paru) , infeksi darah (sepsis) , radang indera pendengaran tengah (otitis media) , dan maningitis (infeksi selaput otak). Anak di bawah 2 tahun mempunyai resiko penyakit lebih besar di banding anak yang lebih besar.
  2. Imunisasi pneumokokus dapat di berikan secara rutin pada bayi usia 2 ,4 ,6 dan 12-15 bulan.
  3. Efek samping dari Imunisasi pneumokokus yakni pusing , nafsu makan hilang sementara , kemerahan dan infeksi pada daerah suntikan , demam namun tidak tinggi , rewel.
  • Vaksin Rotavirus
  1. Imunisasi Rotavirus sangat diperlukan untuk anak karena Rotavirus yakni nama virus yang menyebabkan diare berat hingga tahap kekurangan cairan (dehidrasi) , demam , dan muntah. Anak bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit ini. 
  2. Vaksin ini di berikan pada usia bayi 2 dan 4 bulan (6 bulan untuk pemanis vaksin). Imunisasi vaksin dengan cara oral atau diminum dan dapat dicampur dengan vaksin lain.
  3. Anak yang pernah alergi vaksin , kelainan sistem imun , kelainan usus (intususepi) , dam bayi yang sedang tidak sehat sebaiknya di tunda tunjangan imunisasi.
  4. Efek samping di perkirakan tidak ada.
  • Vaksin Tifoid
  1. Demam tifoid disebabkan oleh kuman salmonella typhi , penyakit ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar. Gejala tifoid yakni demam , nyeri perut , sakit kepala , lelah , lemah. Penderita dapat membuatkan penyakit kepada orang disekitar.
  2. Vaksin dianjurkan pada wisatawan yang hendak pergi ke negara endemik tifoiod , kontak pribadi dengan penderita tifoid. ana kurang dari 2 tahun tidak depat di berikan imunisasi tifoid.
  3. Efek samping dari imunisasi tifoid yakni demam ringan , dan sakit kepala.
  • Vaksin Cacar air
  1. Cacar air atau Varisela di sebabkan oleh virus Varicella zoster. Cacar air diawali dengan demam yang tidak tinggi , kemudian muncul bintil di kulit yang gatal biasanya di punggung dan dada lalu menjalar ke muka dan anggota tubuh. Cacar air dapat menular melalui udara dan cairan yang berasal dari lepuhan cacar air.
  2. Anak yang belum mendapat imunisasi cacar air harus diberikan pada umur 12-15 bulan , dan orang yang belum pernah diberikan vaksin cacar air dan belum pernah menderita cacar air dapat di berikan. imunisasi cacar air dapat di brikan dengan vaksin lain.
  3. Wanita hamil , sedang sakit berat , penderita HIV , penderita kanker , dan gres mendapatkan transfusi darah disarankan menunda imunisasi ini hingga sembuh.
  4. Efek sampingnya , demam , infeksi pada daerah penyuntikan , ruam ringan.
Demikian vaksin - vaksin pemanis yang dapat menangkal badan kita dari ancaman virus kuman dan kuman. Sebaiknya jagalah kebersihan semoga tidak mudah terserang penyakit. Apabila vaksin -vaksin tersebut dapat mengakibatkan alergi yang berat sebaiknya segera ditangani ke dokter.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »